Postingan

Gambar
  AHMAD ZIDAN AL BARKA TEORI SOSIOLOGI MODERN B PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA   Passion Talcott Parsons Dalam Formulasi Teori Fungsionalisme Struktural Setelah mengakhiri masa bervakansi natal dan tahun baru yang cukup melelahkan, izinkan penulis untuk mengekplorasi perspektif teoritik Fungsionalisme Struktural yang digagas oleh Talcott Parsons. Ia merupakan tokoh sosiologi Amerika yang sangat berkonstribusi besar dalam mempopulerkan ekspansi teori fungsionalisme struktural yang dicetuskan oleh Auguste Comte dan dikembangkan oleh Emile Durkheim di awal perkembangan sosiologi. Ditinjau dari biografinya, Talcott Parsons lahir pada 13 Desember 1902 di Colorado Springs, California, Amerika Serikat. Ayahnya merupakan seorang pendeta dan seorang anggota parlemen yang aktif dalam gerakan reformasi sosial. Pada awal karir saintifiknya, Parsons menggeluti studi keilmuan biologi di Amherst College pada tahun 1920, dan berhasil menja

Ekpansi Interaksionisme Simbolik Dalam Perspektif George Herbert Mead

Gambar
                                                                                                                                                              AHMAD ZIDAN AL BARKA TEORI SOSIOLOGI MODERN B PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA                                                                                                                                                                        UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA Selamat berjumpa kembali para pembaca setia blog wong-ndalan. Pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengkaji paradigma teori interaksionisme simbolik antar manusia yang di populerkan oleh George Herbert Mead. Ia dikenal sebagai tokoh sosiologi ber-Mazhab Chicago dan menjadi pemikir prominen dalam studi filsafat pragmatis. Penasaran seperti apa historiografi serta kerangka berfikir teoritisnya ? Baik, langsung saja kita lihat terlebih dahulu biografi dari tokoh yang satu ini. George Herbert Mead dilahirkan di kota South Hadley, Mas

Dunia Panggung Sandiwara Dalam Premis Erving Goffman

Gambar
          AHMAD ZIDAN AL BARKA TEORI SOSIOLOGI MODERN B PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA           Selamat berjumpa kembali pada pembahasan ke enam kali ini. Penulis berharap para pembaca tidak bosan dengan tulisan-tulisan yang penulis suguhkan untuk memberi sedikit gambaran dari tokoh- tokoh sosiologi beserta pemikiran teoritisnya. Kali ini penulis datang dengan mengupas gagasan teori dari pemikiran tokoh sosiolog modern yang terkenal dengan teori dramaturginya yaitu Erving Goffman.           Erving Goffman lahir pada 11 Juni 1922 di kota Alberta, Kanada. Ia berasal dari keluarga Yahudi yang berasal dari keturunan Rusia. Ketertarikannya pada dunia sosiologi bermula pada Univeritas Chicago di tahun 1945, disana ia mendalami hasil karya dari tokoh prominen seperti Mead, Weber, Durkheim, Radcliffe-Brown dan Simmel   yang selanjutnya dijadikan batu pijakannya dalam pendekatan mikrososiologi. Goffman mendapat gelar MA di tahun 1949 dan kemu

Harta, Tahta, Gaya Dalam Representasi Teori Georg Simmel

Gambar
 AHMAD ZIDAN AL BARKA TEORI SOSIOLOGI MODERN B PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA        Tanpa terasa, penulisan tentang pengkajian teori dari tokoh sosiologi pada blog wong-ndalan ini sudah sampai pada pembahasan kelima. Pada pembahasan kelima ini, penulis masih menyajikan pemikiran serta gagasan teoritis dari para tokoh sosiologi klasik. Kemudian pada penulisan keenam dan selanjutnya penulis akan mengkaji pemikiran dari para tokoh-tokoh sosiologi modern. Penulisan terakhir pada tokoh sosiologi klasik ini penulis dedikasikan untuk bapak sosiologi interaksionis yang tidak dikenal bernama Georg Simmel.      Georg Simmel berasal dari keluarga Yahudi yang lahir pada 1 Maret tahun 1858 di Berlin dan wafat pada tahun 1918. Ia merupakan rekan dari Max Weber yang berasal dari universitas dan negara yang sama. Simmel menyelesaikan studi filsafatnya pada Universitas Berlin dengan tesisnya tentang Kant (filsafat moral) dan dipercaya untuk mengisi

Teori Kelas Darah Juang Karl Marx !

Gambar
AHMAD ZIDAN AL BARKA TEORI SOSIOLOGI MODERN B PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA           Seperti janji penulis pada penulisan ketiga lalu, kali ini penulis datang dengan membawa janji suci untuk membahas biografi serta gagasan teori dari tokoh sosiologi berinisial “KM”. Tokoh ini sangat berkelas dengan teori kelasnya yang akan penulis bahas pada penulisan keempat ini. Tulisan ini dipersembahkan untuk mengambil nilai UTS yang sekaligus menjadi panggung bagi penulis untuk mengimplementasikan teori kelas ini dalam kehidupan penulis. Penulis merujuk dari Buku berjudul SOSIOLOGI  Sejarah dan Berbagai Pemikirannya yang ditulis oleh Anthony Giddens, Daniel Bell, dan Michael Forse, etc. Mereka menjelaskan dalam bukunya bahwa tokoh ini bernama Karl Marx.           Karl Marx  lahir pada 5 Mei 1818 di Kota Trier Negara Jerman. Ayahnya merupakan seorang penganut Yahudi yang kemudian memeluk agama Protestan. Karl Marx muda belajar hukum dan filsa

Konkretisasi Teori Solidaritas Emile Durkheim

Gambar
                                                                                                                                                          AHMAD ZIDAN AL BARKA TEORI SOSIOLOGI MODERN B PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA Lanjut pada penulisan ketiga di blog “Wong Ndalan” ini, penulis tetap konsisten dengan pembahasan teori dari tokoh sosiologi beserta contoh konteksnya   dalam kehidupan sehari-hari yang dialami penulis. Kali ini penulis mengambil tokoh fantastis dari tokoh sosiologi bernama Emile Durkheim, tokoh ini lah yang mengembangkan sayap sosiologi dan mengkristalkannya menjadi kompartemen tersendiri dalam bidang studi. Tanpa kelahiran Emile Durkheim di dunia ini, bisa jadi pada kampus penulis dan pembaca tidak terdapat Prodi Sosiologi J . Oke langsung saja masuk pada pembahasan biografi beserta karya tokoh pada paragraf pertama. Melalui Skripsi berjudul “FAKTA SOSIAL EMILE DURKHEIM DALAM MEMBENTUK LINGKUNGAN SOSIAL PE

Pengejawantahan Teori Hukum Tiga Tahap Auguste Comte

Gambar
AHMAD ZIDAN AL BARKA TEORI SOSIOLOGI MODERN B PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA Setelah berkenalan dengan Mbah Weber dalam tulisan seminggu yang lalu, kali ini penulis blog “Wong Ndalan” mengajak pembaca untuk berkenalan dengan pelopor sosiologi beserta teorinya, dan tentu saja penerapan implementasi teori tersebut terhadap pengalaman yang dialami oleh penulis. Pada paragraf pertama ini penulis seperti biasa mengenalkan biografi serta karya dari tokoh sosiologi tersebut sebelum menerangkan tentang teori dan penerapanya pada paragraf kedua dan ketiga. Pada kesempatan ini penulis tidak mengutarakan pandangan teoritis Comte tentang Positivisme, dikarenakan pada kesempatan ini penulis lebih berpusat tentang teori hukum 3 tahap Comte yang dianggap oleh penulis hal yang menantang. Tokoh sosiolog ini dinobatkan sebagai Bapak Sosiologi dan sebagai tokoh peletak batu pertama pemberian nama “Sosiologi” terhadap ilmu sosial. Pionir Sosiologi ini